Kecerdasan eksistensial bukan hanya tentang menghadapi akhir hidup dengan sikap pasif, melainkan tentang menemukan makna, kedamaian, dan tujuan hidup dalam setiap fase kehidupan, termasuk usia lanjut. Dengan memiliki kecerdasan eksistensial, lansia dapat menjalani masa tuanya dengan lebih bermakna dan penuh kedamaian. Proses ini membutuhkan dukungan dari lingkungan sosial, keluarga, dan komunitas, serta dorongan untuk refleksi diri dan pengembangan spiritual. Dengan demikian, kecerdasan eksistensial berpotensi meningkatkan kualitas hidup lansia, menjadikan usia senja sebagai fase kehidupan yang kaya akan makna dan kebijaksanaan.
Komisi Usia Lanjut kali ini mengadakan pembinaan tentang kecerdasan eksistensial. Acara pada hari Kamis, 14 November 2024 ini di bawakan oleh narasumber Pdt. Em. Tumpal Tobing dari GKI Pondok Indah. Tantangan usia senja di masa kini salah satunya ialah VUCA. VUCA merupakan singkatan dari empat kata, yakni:
- Volatility (Volatilitas): Mengacu pada perubahan yang cepat dan tiba-tiba yang dapat memengaruhi situasi atau kondisi dalam waktu singkat. Dalam dunia yang penuh volatilitas, kita sering dihadapkan dengan fluktuasi yang tidak dapat diprediksi, baik itu di pasar, teknologi, atau masyarakat.
- Uncertainty (Ketidakpastian): Merujuk pada ketidakjelasan atau kekurangan informasi yang memadai untuk mengambil keputusan. Ketidakpastian mengindikasikan bahwa masa depan sulit untuk diprediksi dengan akurat, dan kita tidak selalu memiliki gambaran jelas tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
- Complexity (Kompleksitas): Menunjukkan betapa rumitnya hubungan antara berbagai elemen dan faktor dalam suatu sistem. Kompleksitas hadir ketika berbagai variabel yang saling terkait memengaruhi hasil, membuat situasi menjadi lebih sulit untuk dianalisis dan dipahami.
- Ambiguity (Ambiguitas): Merujuk pada ketidakjelasan makna atau interpretasi dalam suatu situasi. Ambiguitas terjadi ketika informasi yang ada bisa dipahami atau diartikan dengan berbagai cara yang berbeda, yang dapat membingungkan pengambilan keputusan.











Menghadapi tantangan seperti VUCA peserta diajak belajar tentang
Daya Lenting
Daya Lenting (resilience) adalah kemampuan pribadi dan komunitas untuk bertahan di bawah tekanan atau penderitaan dengan terus tekun, teguh, dan sabar menantikan pemulihan hidup yang lebih baik, dengan keyakinan bahwa Allah mengasihi dan memelihara ciptaan-Nya.
Agilitas
Agilitas (agility) adalah kemampuan pribadi dan komunitas untuk, dengan tuntunan Tuhan, bergerak dengan anggun dan lincah dalam menghadapi perubahan zaman yang tak pasti.
Persahabatan
Persahabatan (friendship) adalah kemampuan pribadi dan komunitas untuk keluar dari kenyamanan diri, menerima kasih Allah, dan meneladani keterbukaan Yesus pada ciptaan.
Belas kasihan
Belas kasihan (compassion) adalah kemampuan pribadi dan komunitas untuk menunjukkan sikap empati dan peduli terhadap kesulitan dan penderitaan sesama.



